paktg

Written by Synister Zan on . Hits: 6772

PERAN STRATEGIS ASN DALAM AKTUALISASI NILAI-NILAI KEBANGSAAN DAN BELA NEGARA: MENJAWAB TANTANGAN MASA KINI

Oleh : Ardiansyah Pontoh, S.H (Analis Perkara Peradilan PA Kotamobagu)

Penerapan nilai-nilai wawasan kebangsaan dan bela negara di Indonesia merupakan aspek fundamental dalam menjaga keutuhan dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Namun, dalam implementasinya, terdapat berbagai permasalahan dan tantangan kontemporer yang semakin kompleks dan dinamis. Ancaman terhadap persatuan dan kesatuan bangsa, seperti potensi disintegrasi dan separatisme, masih menjadi isu yang perlu diwaspadai dan ditangani secara serius. Perkembangan global yang pesat, terutama dalam hal teknologi informasi dan komunikasi, membawa dampak ganda yang perlu disikapi dengan bijak. Di satu sisi, globalisasi membuka peluang bagi kemajuan bangsa, namun di sisi lain berpotensi mengikis nilai-nilai kebangsaan dan nasionalisme, terutama di kalangan generasi muda yang lebih terekspos pada budaya global.


Tantangan lain yang tidak kalah pentingnya adalah kurangnya pemahaman dan penghayatan terhadap nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945 di sebagian masyarakat. Hal ini dapat mengakibatkan lemahnya fondasi ideologis bangsa dalam menghadapi berbagai guncangan, baik dari dalam maupun luar negeri. Keberagaman suku, agama, ras, dan antargolongan yang menjadi kekayaan Indonesia juga dapat menjadi tantangan tersendiri jika tidak dikelola dengan baik, berpotensi menimbulkan konflik horizontal yang dapat mengancam keutuhan bangsa.

Dalam menghadapi kompleksitas tantangan tersebut, berbagai upaya telah dan terus dilakukan untuk memperkuat penerapan nilai-nilai wawasan kebangsaan dan bela negara. Pembinaan kesadaran bela negara dilaksanakan secara sistematis dan berkesinambungan di berbagai lingkup, meliputi pendidikan formal, masyarakat luas, dan lingkungan pekerjaan. Program-program ini dirancang untuk menanamkan nilai-nilai kebangsaan sejak dini dan memperkuat komitmen warga negara terhadap NKRI.


Khusus bagi Aparatur Sipil Negara (ASN), sebagai ujung tombak pelaksanaan pemerintahan, aktualisasi nilai-nilai bela negara diintegrasikan secara mendalam dalam pelaksanaan tugas sehari-hari. ASN dituntut untuk tidak hanya memahami, tetapi juga menginternalisasi dan mengimplementasikan nilai-nilai kebangsaan dalam setiap aspek pekerjaannya. Hal ini mencakup pelayanan publik yang profesional, integritas dalam menjalankan tugas, serta komitmen untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.


Penguatan pemahaman dan implementasi empat konsensus dasar berbangsa dan bernegara, yaitu Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika, juga terus digalakkan melalui berbagai program dan kegiatan. Upaya dalam penerapan nilai-nilai ini salah satunya dilakukan melalui pelatihan dasar bagi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS), yang bertujuan untuk membangun integritas moral, semangat nasionalisme, dan profesionalisme. untuk memastikan bahwa setiap warga negara khususnya ASN memiliki pemahaman yang mendalam tentang dasar-dasar negara dan mampu mengaktualisasikannya dalam kehidupan sehari-hari.


Dalam konteks isu-isu kontemporer, Indonesia menghadapi tantangan baru yang memerlukan pendekatan yang lebih adaptif dan inovatif. Radikalisme dan ekstremisme yang menyebar melalui berbagai platform digital menjadi ancaman serius terhadap ideologi Pancasila dan keutuhan NKRI. Perkembangan teknologi informasi dan media sosial, selain membawa manfaat, juga menjadi sarana potensial penyebaran informasi yang dapat mengancam persatuan bangsa. Fenomena berita palsu (hoax) dan ujaran kebencian di media sosial menjadi tantangan baru yang memerlukan pendekatan komprehensif dalam penanganannya.


Ancaman keamanan siber (cyber security) juga muncul sebagai bentuk ancaman baru terhadap kedaulatan negara. Serangan siber terhadap infrastruktur kritis negara dan pencurian data sensitif menjadi isu yang semakin mengemuka dan memerlukan kesiapsiagaan yang tinggi. Di sisi lain, tantangan dalam menjaga kedaulatan negara di era ekonomi digital dan perdagangan bebas menuntut strategi yang lebih sophisticated dalam melindungi kepentingan nasional tanpa menghambat kemajuan ekonomi.


Untuk meningkatkan kesiapsiagaan bela negara dalam menghadapi berbagai tantangan kontemporer tersebut, beberapa langkah strategis telah diambil. Pengembangan sistem kewaspadaan dini terhadap berbagai bentuk ancaman menjadi prioritas utama. Sistem ini dirancang untuk mendeteksi secara dini potensi ancaman terhadap negara, baik yang bersifat fisik maupun non-fisik, sehingga tindakan preventif dapat segera diambil.


Peningkatan kemampuan awal bela negara bagi seluruh warga negara, termasuk ASN, terus diupayakan melalui berbagai program pelatihan dan pendidikan. Fokus diberikan pada pengembangan kompetensi yang relevan dengan tantangan kontemporer, seperti literasi digital, pemahaman terhadap isu-isu global, dan kemampuan berpikir kritis dalam menyikapi berbagai informasi.


Penguatan koordinasi antar lembaga pemerintah dalam menghadapi ancaman terhadap negara juga menjadi fokus utama. Pendekatan whole of government diadopsi untuk memastikan respons yang terpadu dan efektif terhadap berbagai bentuk ancaman. Selain itu, peningkatan partisipasi masyarakat dalam upaya bela negara terus digalakkan melalui berbagai program dan kegiatan yang melibatkan seluruh elemen masyarakat.


Pengembangan strategi pertahanan yang komprehensif, meliputi aspek ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan, terus dilakukan untuk menghadapi kompleksitas ancaman kontemporer. Strategi ini tidak hanya berfokus pada aspek militer, tetapi juga mencakup penguatan ketahanan nasional di berbagai bidang.


Dalam konteks ini, peran ASN sebagai ujung tombak pemerintahan menjadi sangat krusial. ASN tidak hanya dituntut untuk memahami dan mengaktualisasikan nilai-nilai kebangsaan dan bela negara dalam pelaksanaan tugas sehari-hari, tetapi juga diharapkan menjadi agen perubahan dan teladan bagi masyarakat luas. Mereka memiliki tanggung jawab besar dalam menjaga integritas institusi pemerintah, memberikan pelayanan publik yang berkualitas, dan menjadi perekat persatuan dan kesatuan bangsa. ASN juga berperan penting dalam mensosialisasikan kebijakan-kebijakan pemerintah terkait penguatan wawasan kebangsaan dan bela negara kepada masyarakat luas.


Dengan pendekatan yang holistik, adaptif, dan inovatif, diharapkan penerapan nilai-nilai wawasan kebangsaan dan bela negara dapat terus diperkuat untuk menghadapi berbagai tantangan kontemporer. Upaya ini memerlukan komitmen dan partisipasi aktif dari seluruh elemen bangsa, mulai dari pemerintah, ASN, hingga masyarakat luas. Melalui sinergi yang kuat antara berbagai pihak, diharapkan Indonesia dapat terus menjaga keutuhan NKRI, memperkuat ketahanan nasional, dan mewujudkan cita-cita bangsa di tengah dinamika global yang semakin kompleks.

Referensi
Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Wawasan kebangsaan dan nilai-nilai bela negara, Jakarta: Lembaga Administrasi Negara RI, 2017.

 

 

 

Hubungi Kami

PA Kotamobagu Kelas 1B

Jln. Paloko Kinalang, Kelurahan Kotobangon
Kotamobagu - Sulawesi Utara
Indonesia
Telp : (0434) 21135

Situs :

www.pa-kotamobagu.go.id

Media Sosial :

facebook_2504903.png     instagram_2111463.png     youtube_1384060.png

Email :

This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it.
This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it.

 Peta Lokasi PA Kotamobagu

 JAM PELAYANAN

Senin - Kamis :  08.00 - 16.30 WITA
Istirahat :  12.00 - 13.00 WITA
Jumat :  08.00 - 17.00 WITA
Istirahat :  11.30 - 13.00 WITA

 

 

Tautan Aplikasi

Pengadilan Agama Kotamobagu Kelas 1B @2023